Perkenalkan namaku Anton ( nama samaran ) umurku 22 th wajahku  biasa-biasa saja aku tinggal di Situbondo. Asal mulanya cerita begini  saat itu aku sedang main kerumah pamanku yang ada di Blitar entah  mengapa tiba-tiba aku kepengen main kesana atau mungkin sudah lama aku  ngga’ main ke rumah pamanku ya kira-kira 5 tahunan kalo ngga’ salah. Aku  berangkat dari rumah pk 09.00 dan tiba disana pk 17.50 kemudian aku  disambutnya oleh tanteku dan bersama putranya.
Nama tanteku Miranda yang umurnya kira-kira 30 th masih saja dia  tetap cantik, putih bersih dengan rambut sebahu, postur tubuhnya ideal  tidak terlalu gemuk. Tepat jam 18.00 di tanganku karena badanku sudah  bercampur keringat gerah lagi langsung aku bergegas mandi dan ketika mau  mandi hujan deras mengguyur kota ini dan hawanya mulai terasa dingin.  Setelah selesai mandi aku ditanya oleh tanteku
“Anton kamu mau minum apa..?? kopi atau the ..!!”
“kopi saja tan dan jangan terlalu manis ( jawabku sambil bercanda )”.  Jam mulai pk 19.30 menit aku langsung ngobrol dengan tante dan bersama  putranya pula sambil nonton televisi saat ditengah obrolanku aku  menanyakan pamanku soalnya tidak kelihatan batang hidungnya sama sekali  semenjak aku datang
“oom kemana tante..??”
“oh.. oommu dia kerja keluar kota,”
“dimana ?” ( tanyaku biar tambah jelas ).
“di Bandung perusahaan Textil”
“loh jarang pulang ?”
“ya paling pulang 4 bulan sekali tapi akhir-akhir ini dia ngga’ pulang udah hampir 7 bulan loh”
“sibuk kali tante”
“iya kali ya..!!”. Hari udah mulai larut malam tak terasa obrolanku udah  sampai jam 21.30 karena putranya yang masih sekolah ( dia duduk di  bangku dasar kelas II ), dia langsung beranjak dari depan TV dan masuk  kamar kemudian langsung tanteku menyusul putranya lalu berkata
“Rudy saya mau keloni anak saya dulu ya..??”
“ia tante kataku”.
Tak terasa sudah malam semakin larut dan hawanya makin tambah dingin  karena hujan masih tetap mengguyur kota ini tepat jam 21.50 menit di  dinding lalu tiba-tiba tanteku keluar dari kamar tidur dan kembali duduk  bersamaku didepan TV lalu tante bertanya
“udah punya pacar belum..??”
“belum tante..!!” tak lama kemudian sudah jam 22.30.
“matikan saja TV nya toh acaranya juga jelek bukan, tuh puter saja VCD  nya” kemudian tanteku masuk kamar dan keluar membawa kaset VCD. “aku  kira tante sudah mau tidur ?” lalu tante bertanya padaku.
“umur kamu sekarang berapa..??”
“ada apa tante..!!”
“tanya saja”
“22 tante” jawabku,
“ooo.. berarti sudah boleh lihat” kemudian tanteku langsung memberikan  kasetnya padaku dan kulihat film TARZAN X setelah diputernya aku duduk  dekat tante. Tak terasa sudah jam 12 malam dan filmnya juga sudah habis  lalu kumatikan VCDnya kemudian tante berkata di dekatku sambil memelukku  dari belakang
“Anton mau aku ajari tidak seperti di film tadi” saat ku menoleh kearah  tante dia langsung menciumku lalu aku balas ciumannya dan dia mulai  mengajak ke kamar yang satunya untung kamarnya ada dua saat kami masuk  kamar aku bertanya pada tanteku
“putra tante gimana ?”
“yach jangan dipikirin dia sudah tidur pulas yang penting malam ini kita nikmati berdua OK”
“OK deh..!!”, kami saling berciuman lagi melanjuti yang di luar tadi dan  saling membuka baju satu sama lain dengan cara berciuman kemudian saat  kupandang tubuh tanteku aku melihat buah dada tanteku persis seperti dua  buah gunung kembar yang akan aku daki yang ukurannya kira-kira 36b  kenceng lagi dan montok enak nih kalau di hisap ( pikirku ) tiba-tiba  penisku berdiri dan tangan tante mulai meraihnya lalu di isepnya  penisku, dijilatinya buah pelerku.
“Hhm…. terus tante enak…. oh….. agak keras tante….” Setelah 5 menit  menjilati penisku, aku tidak diam juga kusuruh dia rebahan kubuka  kakinya lebar-lebar …tercium aroma yang lezat banget.
“Mau diapain Anton ?”
“Tante diam aja yang penting tante puas…. Anton udah ngga’ sabar  pingin jilati vagina tante” kayak di film tadi habis cewek yang jilatin  laki-laki kemudian laki-laki yang jilatin punya cewek.
Dia hanya bisa melenguh.
”oh…. ssht…. Anton” tanganku tidak tinggal diam juga kumainkan itilnya dia melenguh lagi
“oh…… ah…… yes…”, kemudian vaginanya mengeluarkan cairan kental yang lumayan banyak dan desahannya bertambah jadi
“terus….disitu…sayang….oh…. god…. sayang…. oh…. enak…” sekarang dia  tidak memanggilku Anton tapi dengan kata sayang aku semakinliar  menggerakkan lidahku berputar-putar di klitorisnya dan menyedotnya  dengan keras, beberapa detik kemudian tanpa sadar dia berteriak
“ah…. sayang…. tante…. mau…. keluar…. a….” ada cairan lagi yang keluar dari vaginanya itu yang ke dua kalinya.
Lalu aku bangun kulihat dia tersenyum puas, “Makasih sayang sekarang masukin penismu tante sudah tidak tahan.”
“Ok tante” di bimbingnya penisku menuju lubang tempat dimana adik sepupuku di lahirkan.
Begitu masuk enak, hangat rasanya dan tidak pernah kubayangkan ternyata vagina tante masih keset.
“kayak prawan aja” kataku mendengar kata-kataku dia tersenyum.
“Sekarang puas-puasin ngentot tante yach !”
Aku mulai memaju mundurkan pantatku “sleph…. sloph.. slep… slop…” bunyi diantara selangkangan kami, tante semakin mendesah.
“kontol… enak… sodok yang keras lagi sayang…. tante mau keluar lagi…  ah…” kuturuti saja kemauannya hinnga penisku terasa mentok diperutnya  lalu yang ke tiga kalinya tante mengeluarkan cairan kental di vaginanya  setelah 25 menit penisku kelur masuk di dalam vaginanya, penisku terasa  geli nikmat aneh pula saya merasakan penisku di isep-isep oleh vagina  tanteku tanpa sadar gerakan badanku semakin cepat.
“Tante….. saya…. mau…. keluar…. ah…”
“keluarin… saja… didalam… sayang…”.
Tangannya menahan gerakan pantatku, akhirnya… crot….. crot…. crot….. penisku terasa meledak.
Lalu kita rebahan sambil berpelukan dan berciuman beberapa menit
“makasih ya sayang, udah puasin tante ini rahasia kita berdua OK ?”.
“Saya juga seneng banget bisa puasin tante”.
Kami melakukannya 6 kali dan aku tinggal di sana hanya 12 hari saja kemudian aku langsung pamitan pulang lalu tante berkata
“kapan-kapan main kesini lagi dan main itu-itu yach..”
“OK deh tante…”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar