Senin, 18 April 2011

Bom Masjid Di Cirebon Adalah Orang 'KAFIR'

Umat Islam DiTeror,Kafir Bom Umat Islam Dalam Masjid

Kejadian Bom bunuh diri yang terjadi di Cirebon membuat beberapa tokoh nasional memberikan pandangan dan opini tentang musibah tersebut,salah satu tokoh nasional yang dengan keras menyebutkan bahwa Pembom bunuh diri itu ialah orang kafir yang disewa untuk tujuan memprofokasi atau mengganggu umat Islam adalah kKetua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin.

Din Syamsudin mengatakan tidak mungkin ada orang Islam yang melakukan Bom Bunuh diri didalam Masjid kalau bukan orang kafir yang sudah disewa untuk keperluan tertentu.Kejadian ini sangat berbahaya jika pemerintah tidak dapat menangkap Otak dibalik serangan Bom bunuh diri itu.Lebih lanjut Din Mengatakan,ada Indikasi dari kejadian itu untuk menakuti Umat Islam agar tidak berani melakukan Sholat berjamah di Masjid lagi.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin menyebut pelaku bom bunuh diri di masjid Mapolresta Cirebon sebagai seorang kafir bayaran. Hal ini karena di dalam Islam tidak dibenarkan bunuh diri dengan alasan apa pun. Menurut Din, jika ditilik dari tingkah laku yang over acting, tidak tertutup kemungkinan pelaku bom bunuh diri itu adalah orang yang sengaja disusupkan ke dalam masjid. Sehingga ada motif-motif lain yang sengaja dihembuskan agar umat Islam takut salat berjamaah di masjid.

"Saya tidak habis pikir, kok ada seorang muslim mau bunuh diri di masjid waktu salat berjamaah. Dampaknya, umat Islam menjadi takut salat berjamaah di masjid. Kami mengecam keras tindakan orang yang tidak berketuhanan dan berperikemanusiaan," tandas Din Syamsudin.

Karena itu, pihaknya mendesak agar kepolisian mengusut tuntas pelaku dan aktor bom bunuh diri tersebut. Menurutnya, ada beberapa faktor ideologis bahwa mereka telah menjalankan ajaran agama dan akan mendapatkan surga. Namun tindakan tersebut tidak menutup kemungkinan dilandasi motif-motif lain.
"Ini menjadi tugas pemerintah untuk melindungi warga negaranya. Intelijen harus berfungsi betul untuk mendeteksi segala kemungkinan. Aparat jangan melihat dengan kaca mata kuda bahwa seolah-olah pelakunya memiliki ideologi tertentu. Harus dilihat kemungkinan ada pihak lain yang memanfaatkan situasi," tegasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar